TOKYO, KAMIS - Siapa yang menyangka kalau PM Jepang Yasuo Fukuda juga pandai berpuisi. Paling tidak itulah yang dilakukannya saat berpamitan dengan publik melalui e-mail magazine yang selama ini menjadi saluran komunikasinya.
Demikian tertuang dalam surat elektroniknya, "Fukuda Cabinet E-mail Magazine No.46,’ yang diterima Antara di Tokyo, Kamis. Dalam e-mail tertanggal 4 September 2008 itu, Fukuda mengawalinya dengan kalimat pendek "Terima kasih yang sebesar-besarnya. Saya Yasuo Fukuda". Lalu ia pun memulai pengantarnya dengan sebuah puisi mengenai "the eternal now" atau "keabadian saat ini" sebelum kemudian melengkapi alasan pengunduran dirinya dari kursi perdana menteri Jepang.
Melalui puisi itu, Fukuda menceritakan betapa matahari, laut dan kuil Jepang tetaplah selalu baru meskipun telah ada sejak ribuan tahun lalu. Ketiganya merupakan keabadian saat ini yang selalu baru. Ia juga kerap menggunakan filosofi The Eternal Now dalam menjalankan kegiatannya di pemerintahan.
Mengenai keputusannya untuk mundur, Fukuda menyampaikan keyakinannya akan perlunya penerapan sistem baru yang tetap berpihak kuat kepada rakyat. Di akhir pesannya, Fukuda, yang mundur secara mendadak pada 1 September lalu, tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya atas segala masukan yang diterimanya baik berupa kecaman maupun dukungan.
(Sumber Kompas.Com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar