Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

03 Agustus, 2008

Catatan Iyus: wisuda, pameran flora dan Jun

Minggu, 3 Agustus 2008
Kemarin saya dan isteri menyaksikan wisuda putera bungsu kami di Balai Sidang Senayan. Ekki sekarang bergelar S.Kom. Selamat, nak. Saya merasa lega dan bahagia karena tugas saya sudah selesai sebagai orang tua. Ketiga anak saya telah sarjana semua. Saya merasa telah dibebaskan... dan punya waktu lebih banyak untuk diri sendiri. Saya ingin menulis lagi, puisi, cerpen, sekadar catatan atau apa saja yang menarik hati.

Tadi pagi pergi nonton pameran flora di Lapangan Banteng bersama Adnan. Teman satu ini mencari anakan beberapa jenis aglaonema. Harganya mahal, dihitung per lembar ratusan ribu. Saya beli sirih hitam dan dikasih Adnan Pilo-kodok plus bayi aglo Lipstick Flamenco (kata yang jualnya, saya tahu apa?). Pulang teringat Jun. Konon beliau sukses dagang tanaman. Buka web-nya, http://www.toekangkeboen.com, juga http://kurniawan-junaedhie.blogspot.com. Ketemu puisinya yang sangat menyentuh hati saya. Salah satu puisi bagus yang ditulis oleh teman saya, seorang Kurniawan Junaedhie. Saya kopi dari blog-nya.


CINTA AYAH

-sajak untuk ayi & ela

Ketika orang2 tidur,
Ketika hari masih pagi dingin berkabut,
Aku mungkin akan pergi menyeruak embun,
Keluar dari halaman, tanpa merusakkan daun2,
Meluncur menembus atap,
Terbang dan tak pernah kembali pulang.
Meninggalkanmu, dengan ibumu.

Aku akan menyusul nenekmu,
Leluhurmu, kenalan dan sahabat2ku: san-ing, pak sukiat.
Kenangan2 lama; yang remuk redam
dan tugas2ku yang mungkin belum selesai yaitu,
mencintai kalian sepanjang masa.
Sembari aku akan terus menembus cahaya, menjadi angin atau
kabut, seperti dalam film ghost

Jika ada yang membuatku kapan2 ingin kembali
Itulah kalian, orang2 yang membuatku pernah betah di bumi,

Saat itu mungkin aku akan melihat kearah bumi sembari tersenyum
Tak sia2 mengarungi perjalanan panjangku,
Tak sia2 menyirami tanaman, memberi makan pada ikan,
dan pernah memiliki hati2 yang penuh cinta seperti kalian.

Ketika orang2 tidur,
Ketika hari masih pagi dingin berkabut,
Aku meluncur menembus atap,
Terbang dan tak pernah kembali pulang.
Meninggalkanmu bersama ibumu.

Umur ternyata hanya kendaraan
ke kota bernama keabadian.

4 juni 2005
Kurniawan Junaedhie

Tidak ada komentar: