31 Juli, 2008
Dua sajak Julius Yusidjaya
RINDU 1
betapa banyak mimpi
menerjang-nerjang dinding kamar
sudah selesai musim badai, lewat jendela
langit bersih sekali, kelompok burung
beberapa kali berterbangan entah pulang entah pergi
aku di sini mengeja namamu lirih
seakan kau yang melintas di luar: kutunggu
hanya sepi
RINDU 2
senja. pohon-pohon randu yang meranggas
telah bersemi kembali, entah untuk keberapa kali
sejak kau pergi, langit lembayung serta angin
membekukan atap rumah
aku pingin turun hujan
bagai cadar di jendela
setelah menutup korden, menyalakan lampu
berbaring di ranjang, menangis kecil
membayangkan wajahmu
samar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
Proficiat, good, salimi. Kalau kangen, Anda juga bisa lihat, di http://kurniawan-junaedhie.blogspot.com/ ... Kalau mau kutip, silakan juga. Heheheh....:-)
Thanks Jun, makasih kontaknya. Nanti aku longok Blogmu. Salam buat temen2 laen di Tangerang. Masih sering kumpul2 kan di komunitas sastera Tangerang? Sal.
Jun, saya sudah lihat blog kamu dan ternyata kamu masih menulis puisi. Ada yang paling baru? Taruh di Kakilangit ya.
Saya mah nulis puisi terus, utamanya kalau lagi ngetik yang lain2 tiba2 otak mogok, ketak-ketik aja tuts keyboard, dan lahirlah puisi. Kapan mau bikin meriam, kalo bikin puisi saja kita tidak bisa? Wakakakak.... Oya, Adek diundang juga tuh. Mudah2an gak gaptek. Surprise juga Yus tdk gaptek yah? Salam untuk semuanya. From: kj
Posting Komentar